Rabu, 28 September 2011

T. Dokumentasi Aplikasi Part 4


Untuk membuat daftar yang dibuat perlu diperhatikan info apa saja yang dibutuhkan. Analisis membutuhkan data, data diperoleh dengan cara melakukan survey. Hal-hal yang perlu ditanyakan pada pembaca (bias cari data pada badan survey/statistik) sebagai berikut:
·   Pengalaman sebelumnya dari pembaca dalam penggunaan sebuah produk (evaluasi)
·   Apa subject pengetahuan utama pembaca.
·   Daftar apa saja yang ada pada perusahaan.
·   Indikator apa saja yang dibutuhkan oleh pembaca.
·   Indikator apa saja yang telah ada tetapi tidak diperlukan (perlu dievaluasi kembali apakah user masih perlu atau tidak).
·   Profil (apakah kita tahu tentang info sesuatu itu kita peroleh dari siapa).
Rules
·         editor harus membaca detail oleh dokumentator(dikoreksi).
·         direview kembali berulang-ulang.
Chapter (Heading 1)
·         Di buku harus ada chapter, minimal satu chapter (untuk menjelaskan garis besar).
·         ada index.
·         Satu halaman kurang tetapi 50 halaman terlalu panjang sehingga antara 1 s/d 50 halaman.
·         Ada relasi untuk bahan.
·         Memungkinkan sebuah buku ada chapter tetapi harus ada judulnya.

Sections and Subsections (Heading 2 dan 3)
·         Breakdown dari yang pertama (chapter).
·         Seharusnya minimal ada satu kegiatan.

Paragraph
·         Kalimat utama yang mendukung dari ide.
·         Jangan menggunakan satu kalimat dalam satu paragraph, paling tidak ada dua atau tiga minimal.
·         Beri jarak.
·         Jangan memisahkan kalimat paragraph dengan page breaks.

Appendices
·         Daftar kata.
·         Menjelaskan informasi berdasarkan huruf depan.


Headings
·         Pembaca ingin melihat ide ditampilkan penulis.
·         Harus sesuai dengan isi.
·         Lebih relevan terhadap isi.
·         Untuk pemilihan kata (penulisan) harus konsisten.

Cautions and Warnings : petunjuk dan pemakaian (peringatan)

Note: catatan khusus

Cross References: dapat melihat detailnya dari tempat lain

Text Formats: tanda penghubung, list angka, dialog(beberapa pertanyaan), keyword list (daftar kata kunci)

Perbedaan bullets & number yaitu bullets bias diacak dan masih belum tahu jumlahnya tetap apabila number harus urut dan tahu jumlahnya.



T. Dokumentasi Aplikasi Part 3


Pada pertemuan ketiga ini membahas tentang seperti apa buku yang baik, syarat buku yang baik itu seperti apa, apa yang harus dilakukan untuk menjamin dokumentasi, langkah penulisan, serta penjelasan tentang model manual yang dibuat.
Buku yang baik itu relative jadi tergantung dari pembacanya (mengerti apa tidak terhadap isi dari buku tersebut). Buku yang baik harus sesuai dengan persyaratan,  syarat-syaratnya adalah apabila publikasi itu punya nilai tambah maka buku itu bagus, informasi tidak sulit untuk diperoleh, pelanggan tidak perlu Tanya bias bekerja lebih cepat, pelatihannya lebih rendah biayanya, akan memberikan batasan yang rendah kepada pembaca sehingga pembaca tertarik membaca, dibutuhkan oleh macam-macam komunitas, tidak perlu turun ke lapangan terlalu sering untuk membenahi permasalahan, meningkatkan penjualan.
Tiga yang biasa dilakukan untuk menjamin dokumentasi yaitu standart ISO (format penulisan huruf, bentuk tulisan, penggunaan istilah, bahasa yang digunakan & singkatan-singkatan, pengaturan publikasinya bagaimana, daftar pustaka, penjelasan bagian), orangnya mengerti apa yang ditulis, menggunakan alat yang baik. Terdapat pula enam langkah dalam proses penulisan yaitu menganalisa pendengar, membuat definisi pokok, membuat definisi detail, memilih style dan format yang digunakan, menulis manual,harus ada yang membaca dahulu sudah legal atau belum. Empat model manual yang biasa dibuat bersama software berikut beserta penjelasannya:
·   Pengenalan Manual: tujuannya akan memberikan gambaran umum terhadap produk yang mungkin akan menarik. Style harus jelas, pembaca harus ingin untuk melanjutkan membaca.
·   Trainning Manual: tujuan supaya orang itu belajar, memperkenalkan user sistemnya/produknya, harus sebagai pembimbing. Isinya ada setiap bab, ada tujuan dan pembatasan, tidak membicarakan produknya seperti apa. Style mudah dibaca, harus sering mengulang perintah-perintah, ada jaminan kalau ada masalah cara pembenaannya, ada instruksi step by step, antisipasi kesalahan, harus ada pendamping, audience harus mengerti jangan meninggalkan pertanyaan kepada pembaca.
·   User Manual: tujuannya usernya sudah paham terhadap isinya, memperkenalkan sistem itu bisa apa saja, bagaimana produk itu digunakan, menunjukan caranya. Isi harus fokus(tidak kemana-mana), menyeluruh(orang membaca lebih enak). Style tetap ada langkah-langkah tetapi tidak semudah trainning.
·   References Manual:tujuannya kesalahan apapun bisa dicari, pengetahuannya untuk semua orang. Style menjelaskan langsung, orang sudah paham alurnya, tersedia index.
Semua model buku pastinya harus bisa membantu pembacanya untuk menyelesaikan masalah.


Selasa, 20 September 2011

T. Dokumentasi Aplikasi Part 2


          Ketika kita sudah mengevaluasi proyek serta memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut maka langkah yang harus dilakukan adalah mendokumentasikan perencanaan proyek dimana ada hal-hal yang perlu untuk diperhatikan antara lain mulai dari pengantar, proposal, keterbatasan sistem, estimasi, prosedur, dan referensi. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa sebuah proposal adalah dokumen yang merinci biaya dan jadwal proyek serta garis besar langkah – langkah yang akan digunakan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi produk. Tentang bagaimana anggota – anggota tim muncul dengan biaya, jadwal, dan langkah – langkah yang diinginkan. Pada proposal terdapat sebuah pendahuluan rencana proyek. Sebuah rencana untuk proyek software yang menjabarkan akrifitas yang diinginkan, berapa lama setiap aktifitas dilakukan, kapan aktifitas ini harus mengambil tempat dan berapa banyak sumber daya yang dihabiskan pada setiap aktifitas untuk memproduksi hasil yang diinginkan(solusi yang tepat). Untuk keterbatasan sistem yang hrs diperhatikan adalah keutamaan pelanggan, siapa profil penggunannya, kira-kira aplikasi yang dibuat bias bertahan berapa lama, kira-kira kendalanya seperti apa ketika memakai aplikasi tersebut, seperti apa kinerjanya, apabila eror gimana solusinya sehingga data tetap terjaga, solusi untuk mentraining user, dan bisa memakai tidak lingkungannya. Estimasi meliputi waktu dan pengerjaannya kira-kira berapa lama apabila memakai aplikasi yang akan dibuat, bagaimana pengelolaan jadwal, pembagian tugas sesuai dengan standar organisasi, ada budget, keuntungan apabila memakai aplikasi yang akan dikerjakan, perlu diperhatikan analisis resiko, aplikasi tersebut harus menghasilkan dokumen apa saja, perangkat lunak serta fasilitas yang dibutuhkan juga perlu diperhatikan. Bagaimana pengerjaannya (Prosedure) yaitu apabila mengikuti acuan kerja dari perusahaan ya harus notasinya sama, memakai metodologi apa, quality control (QC) siapa, harus diapakan produknya, data yang kita peroleh bagaimana (penerimaan, pengiriman, pembayaran). References Dokumentasi yang dibuat harus sesuai dalam pengembangannya, kamus istilah termasuk notasi-notasi yang ada pada aplikasi, bagaimana kontrak yang diusulkan. Terdapat juga Dokumentasi spesifikasi Desain (SRS—stadarnya sudah ditentukan) disini terdapat pendahuluan, spesifikasi singkat, desain arsitektur, desain secara detail, dan referensi. Dokumentasi pengembangan sistem adanya dokumentasi pihak user membutuhkan apa saja, spesifikasi, desain utama, implementasi & pemilihan teknologi dan pengujian (testing). Dalam hal ini diharapkan nantinya sampai pada user manualnya karena aplikasi tidak akan lengkap tanpa ini. Terdapat tutorial tentang apa yang harus dilakukan oleh user sehingga kita tidak direpotkan oleh user. Dokumentasi Maintenance menjelaskan tata cara perawatan dan pengelolaan sistem yang baik. Dokumentasi Source Code adanya kejelasan program tersebut dimana codingnya harus jelas sehingga apabila ada org yang meneruskan program tersebut bisa lebih mudah menangkap bagaimana program tersebut dengan coding2 yang sedemikian rupa. Dokumentasi Testing bagaimana metode cara pengujiannya, apakah benar entriannya sesuai, jadi setiap ada pengujian harus ada dokumentasinya.
Investigasi dimana supaya kita paham apa yang diinginkan oleh user maka kita harus menganalisa. The Investigation Stage harus ada apa saja dalam dokumentasi, harus mengetahui apa yang harus anda tulis dan gali dengan sedalam mungkin. Considering Your Audience siapa yang akan membaca buku manual harus diperhatikan, Determing The Optimum Length Of The Books seberapa tebal buku sehingga ketika orang ingin mendapatkan jawaban dari masalahnya orang tidak malas mencari dan yang diinginkan dapat segera ditemukan. Looking At The Sistem benar-benar harus mengupas sistemnya (pahami betul alur kerja system, perbagian dari system dituliskan dengan lengkap. Starting The Investigation harus mengetahui proses bisnis dari awal sampai akhir, kesulitan dan kemudahan system, lihat usernya bukan pembuat sistem. Determining The Books Titles judul buku dengan jelas menjelaskan apa isi dari buku, dengan jelas tertulis kebutuhan user. Avoiding The Pitfalls jangan membuat orang bingung ketika membaca dokumentasi tersebut, gunakan kata-kata yang bisa dipahami.

Rabu, 14 September 2011

Resume Pemrograman Basis Data 2 Pertemuan 1



TENTANG ORACLE
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi.
Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut :
• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
• Menangani manajemen space dan basis data yang besar
• Mendukung akses data secara simultan
• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
• Menjamin ketersediaan yang terkontrol
• Lingkungan yang terreplikasi
Oracle Database adalah sebuah sistem database yang cukup terkenal dimana oracle database itu sendiri memiliki pengertian suatu database yang digunakan oracle contohnya pada STIKOM Surabaya terdapat banyak database diantaranya database AAK, databasae keuangan dsb. Sistem ini telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkenal. Di dalam negeri perusahaan yang menggunakan sistem database ini diantaranya adalah :
  • Telkom Indonesia
  • Telkomsel
  • Pertamina
  • PLN
  • Lintasarta
  • dll
Oracle developer digunakan untuk membuat aplikasi/interface sebagai perantara user dan database. Setara dengan visual studio, Delphi dan kawan-kawan.
SQL DAN PL/SQL

SQL (Structured Query Language) digunakan sebagai antarmuka dalam pengelolaan data. SQL merupakan bahasa yang komprehensif untuk basis data, sehingga dibuat standar untuk bahasa SQL oleh ANSI (American National Standard Institute) dan ISO (International Standard Organization). Di dalamnya terdapat perintah untuk pendefinisian data, melakukan query dan update terhadap data. Perintah tersebut dikelompokkan dalam dua istilah: DDL (Data Definition Language) untuk pendefinisian data dan DML (Data Manipulation Language) untuk melakukan update dan query. Kebanyakan vendor dari RDBMS menggunakan SQL dari ANSI/ISO, tetapi beberapa vendor RDBMS memasukkan beberapa perintah tambahan sebagai fitur dari produknya. Di antaranya adalah fitur untuk pemberian hak akses terhadap data ataupun untuk maintenance. Dalam menerima masukan perintah SQL dari pengguna, vendor RDBMS telah menyediakan library yang dapat digunakan oleh programmer agar program yang dibuat dapat melakukan pengaksesan terhadap basis data. Selain itu, para vendor memberikan pula program yang dapat menerima masukan bahasa SQL yang kemudian dieksekusi oleh RDBMS. Oracle, sebagai salah satunya, telah menyediakan program yang dinamakan SQL*Plus. SQL*Plus dapat digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap perintah SQL dari pengguna. SQL vs SQL*Plus
SQL merupakan bahasa yang meliputi perintah-perintah untuk menyimpan, menerima dan memelihara data dalam basis data. SQL*Plus merupakan aplikasi yang dapat mengenali dan mengeksekusi perintah SQL dan dapat menampilkan hasil dari perintah tersebut ke pengguna.

PL/SQL adalah bahasa pemrograman yang merupakan perluasan dari Structured Query Language. PL merupakan singkatan dari Prosedural Language. PL/SQL merupakan bahasa pemrograman yang menggabungkan bahasa procedural, seperti pernyataan percabangan (IF-THEN-ELSE), pengulangan (LOOP) dan deklarasi variable. PL/SQL dikembangkan oleh Oracle untuk pembuatan Fungsi, Database Trigger, dan Stored Procedure. Function merupakan sekumpulan perintah PL/SQL untuk menjalankan suatu tugas tertentu dan mengembalikan suatu nilai. Terdapat pada sebuah program unit yang disimpan dalam database untuk mengerjakan suatu tugas dengan mengembalikan suatu nilai tertentu.

Syntax Function:

CREATE [OR REPLACE] FUNCTION name [(parameter[, parameter,…])]
RETURN datatype IS
[local declaration;]
BEGIN
executable statements;
[EXCEPTION
Exception handlers]
END [name];

Database triger merupakan sebuah program unit yang disimpan didalam database dan hanya dapat dieksekusi (fired) secara implisit oleh server (oracle server) menurut event yang terjadi pada object acuan dari trigger tersebut. Trigger dapat berisi SQL, PL/SQL, dan Java statement. Selain itu juga dapat memanggil method yang ditulis menggunakan bahasa C.

Kegunaannya Trigger :
1.Menentukan nilai kolom – kolom tertentu secara otomatis
2.Menghindarkan transaksi yang tidak valid
3.Membuat autorisasi sekuriti yang kompleks
4.Membuat bussines rule yang kompleks

Event eksekusi trigger :
1.DML event (INSERT, UPDATE & DELETE) statement.
2.DDL event (CREATE, ALTER & DROP) statement
3.Database event (Startup/Shutdown, Error Message & User event (Logon/Logoff))

Procedure ialah sekumpulan perintah PL/SQL untuk menjalankan suatu tugas tertentu. Stored procedure ialah prosedur yang telah di compile dan disimpan dalam database. Di dalam Procedure terdapat schema yang berisi sekumpulan SQL statement dan perintah – perintah PL/SQL yang disimpan dalam database dan bekerja sebagai sebuah unit yang dapat mengerjakan sekumpulan tugas tertentu.

Syntax Procedure:

CREATE [OR REPLACE] PROCEDURE name [(parameter[, parameter,…])] IS
[local declaration;]
BEGIN
executable statements;
[EXCEPTION
Exception handlers]
END [name];

 

 




Tugas Resume PPA kelas P1


PEMICU GANGGUAN PENDENGARAN DARI YANG SEPELE HINGGA BERAT
Telinga adalah indera penting untuk mendengarkan segala macam suara yang dihasilkan. Tapi ada beberapa hal yang diketahui bisa menyebabkan seseorang kehilangan pendengarannya baik karena masalah yang sering dianggap sepele atau masalah berat seperti penyakit serius.
Gangguan pendengaran umumnya dialami oleh seseorang ketika usianya semakin tua. Saat berusia 40-an sampai 60-an, kemampuan pendengaran akan berkurang secara drastis dan sekitar setengahnya mengalami kehilangan pendengaran di usia 80-an tahun.
Kemampuan seseorang untuk mendengar dibagi menjadi 4 proses yaitu:
1.    Telinga eksternal membawa suara ke dalam saluran telinga atau telinga tengah.
2.    Telinga tengah kemudian mengirimkan suara tersebut melalui serangkaian tulang kecil (yang disebut hammer and anvil) ke dalam telinga dalam, tulang ini juga mengartikan getaran suara menjadi impuls saraf.
3.    Telinga bagian dalam akan menghubungkan getaran tersebut langsung ke ujung-ujung saraf yang bergabung untuk membentuk saraf pendengaran.
4.    Saraf pendengaran akan mengirimkan impuls ke otak untuk dianalisis sehingga bisa diketahui arti dari suara yang didengar.
Jika salah satu proses tersebut terganggu, maka seseorang tidak bisa mendengar dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa mengganggu pendengaran seseorang, seperti dikutip dari Lifemojo, Kamis (8/9/2011) yaitu:
Terpapar suara bising atau keras yang terus menerus
Penyebab suara keras ini bisa berasal dari kebisingan di tempat kerja, mesin atau alat-alat listrik, karenanya pekerja pabrik selalu disarankan untuk menggunakan penutup telinga. Selain itu suara yang sangat keras dan tiba-tiba seperti tembakan, petasan atau ledakan bisa membuat gendang telinga pecah atau kerusakan telinga bagian dalam.
Suara musik keras di konser juga bisa merusak pendengaran secara permanen. Rata-rata tingkat desibel pertunjukan rock sebesar 110, kondisi ini cukup keras untuk menyebabkan kerusakan permanen setelah 15 menit.
Menggunakan earphone atau headphone
Mendengarkan musik melalui headphone atau earphone bisa menyebabkan perubahan pendengaran secara sementara atau permanen, karenanya kecilkan volume dan batasi waktu penggunaannya.
Akumulasi wax
Setelah suara keras, maka akumulasi lilin (wax) dalam saluran telinga yang bisa memblokir tabung eustachio adalah penyebab paling umum kedua terganggunya pendengaran. Penumpukan lilin ini akan mempengaruhi pendengaran dan menimbulkan rasa sakit di telinga.
Infeksi telinga
Kehilangan pendengaran sementara bisa disebabkan oleh infeksi telinga yang menyebabkan lapisan telinga tengah membengkak dan menimbulkan penumpukan nanah, karenanya gendang telinga tidak bekerja dengan baik dan pendengaran menurun.
            Otosclerosis
Kondisi ini merupakan penyakit keturunan umum yang mana tulang baru terletak di salah satu tulang kecil dalam telinga tengah, sehingga mencegah transmisi suara dari tulang normal di gendang telinga ke telinga bagian dalam.
Tumor
Tumor pada telinga tengah seperti rhabdomyosarcoma, glomus tumors dan kista kulit bisa membuat seseorang kehilangan pendengarannya.
 Obat ototoxic
Penggunaan obat ototoxic seperti beberapa antibiotik, anti-inflamasi dan obat-obatan kemoterapi bisa merusak koklea yang berfungsi menerjemahkan suara menajdi impuls saraf ke otak. Kerusakan ini bisa bersifat sementara dan bisa dikembalikan, tapi ada juga yang permanen.
Sumber : detikHealth

Selasa, 13 September 2011

T.Dokumentasi Aplikasi Part 1


Software Crisis
Software bermasalah dimana terjadi karena ketidakmampuan sebuah project yang diinginkan karena beberapa hal dibawah ini:
  • Project berjalan melebihi anggaran sehingga perlu diperhitungkan anggaran (budget)
  • Project terlalu banyak waktu
  • Software tidak efisien sehingga merepotkan orang
  • Software berkualitas rendah (tidak bagus)
  • Software tidak memenuhi persyaratan
  • Variabelnya tidak jelas seehingga coding rumit
Pada intinya software crisis itu tidak adanya kejelasan, kompleksitas, ekspektasi, maupun perubahan. Ketika mendapatkan suatu project pastinya dalam pelaksanaannya melalui beberapa tahapan (survey, analisis, penggunaan metode, perancangan dsb). Supaya langkah yang ada dalam metode terjadi jadi harus terdokumentasi.

Aplikasi Perangkat Lunak & Dokumentasi
Menurut pendapat Aji Supriyanto dalam bukunya “ Pengantar Teknologi Informasi” (2005:117), aplikasi perangkat lunak (software application) adalah : Sebuah software program yang memiliki aktivitas pemrosesan yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu.”
Contoh dari Aplikasi tersebut yaitu sbb: pengolah kata, lembar kerja, pemutar media.
Dokumentasi merupakan sesuatu yang tertulis, terekam yang menjelaskan apa yang terjadi, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman yang nantinya juga berfungsi sebagai pengingat tentang segala sesuatu (formulir, KTP, SIM, buku catatan pelajaran,slip gaji, akte kelahiran, ijasah, buku pelajaran, STNK dsb).

Dokumentasi Aplikasi
Dari pengertian aplikasi serta dokumentasi yang tertera di atas dapat dimengerti tentang apa sich yang dikatakan dokumentasi aplikasi. Pendokumentasian aplikasi ini meliputi:
  • Perencanaan (SDP=Software Development Plan) ketika fase perencanaan
  • Requirements Analysis (SRS=Software Requirements Specification)
  • IRS=Interface Requirements Specification
  • Dokumentasi Perancangan (SDD=Software Design Document)
  • Dokumentasi Pengujian (STP=Software Test Plan, STRp=Software Test Report)
  • Dokumentasi yang berhubungan dengan produk (SUM=Software User Manual, SPS=Software Product Specification, VDD=Version Description Document)
  • Dokumen lainnya

Keperluan Dokumentasi Pada Suatu Proyek Pengembangan Sistem:
Pendefinisian: Tertuang dalam suatu Statement of Work (SOW) yaitu Pengantar, Tujuan dan obyektif, Scope(seberapa besar aplikasi tersebut), Asumsi, User(siapa yang menggunakan), Sumber Daya, Milestone untuk penjadwalan, Pembiayaan, Amandemen(perubahan), Tanda tangan. Tujuan SOW adalah menjelaskan biaya dan jadwal serta asumsi utama proyek, menjelaskan peranan dan tanggung jawab, mengukuhkan definisi hal yang akan dicapai proyek, mendorong diselesaikannya proyek tersebut karena adanya kesepakatan tertulis dalam dokumen tersebut.
Perencanaan: Menyusun WBS(daftar rencana kerja, dasar estimasi--alokasi sumber daya, penyusunan jadwal, perhitungan biaya, penentuan lokasi, pertimbangan pelaksanaan proyek), Estimasi pelaksanaan proyek(optimiskah, tepat waktu, pesimiskah).
Organisasi: Struktur team(peran, tanggung jawab, hubungan pelaporan), Dokumentasi(perangkat dokumen teknis seperti Manual on-line, laporan status dan jadwal), Pertemuan(absensinya, progress report, pengubahan terhadap apa yang dikoreksi).
Pengawasan: Status collection dan assessment(data tentang progres pekerjaan menuju milestone), Change control(evaluasi pelaksanaan teknis dan jadwal, yang meliputi: perubahan yang terjadi, dampak finasial, cara penanganan dampak), Corrective action(revisi pedekatan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai SOW).
Penyelesaian: Laporan transisi dari perancangan ke implementasi, Identifikasi untuk kerja proyek (tingkat keberhasilan yang dicapai), Menggambarkan tendensi antar personal yang terlibat. Dalam hal ini penyelesaian proyek(sebelum diterbitkan) pasti ada tanda-tanda pembuatnya pada aplikasi tersebut(produk) seperti simbol pemanis atau simbol-simbol yang menunjukkan bahwa aplikasi tersebut dibuat olehnya.
Leading: Dalam hal ini pemimpin memegang peranan yang sangat penting, yang mana pemimpinnya harus jelas, proyek ini maunya seperti apa sehingga pemimpin dituntut harus konsen.